Cegah dan berantas DBD dengan Jumantik

Sabtu, Februari 16, 2019



Dalam percakapan suatu sore dengan seorang kawan, tiba-tiba dia memberi kabar bahwa salah satu kawan kami sedang dirawat di rumah sakit karena terkena virus dengue yang menyebabkan demam berdarah. Memang akhir-akhir ini aku seringkali mendengar beberapa orang dirawat karena demam berdarah. Terkadang aku agak sedikit was-was dengan orang yang terkena demam berdarah, karena kalau sampai terlambat penanganannya dapat menyebabkan kematian.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) antara tahun 2004 dan 2010 Indonesia menduduki urutan ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara wilayah endemis. Sedangkan ditahun 2015 menurut data yang diambil dari pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) di 34 provinsi di Indonesia yang menderita demam berdarah sebanyak 129.179 jiwa dan ada 1240 jiwa diantaranya yang meninggal dunia.

Banyaknya angka yang terkena demam berdarah mungkin salah satunya disebabkan oleh kurangnya melakukan pencegahan terhadap berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypty penyebab demam berdarah di sekitar tempat tinggal kita.

Langkah awal yang biasanya seringkali dilakukan pada suatu daerah saat mengetahui banyak warga yang terkena demam berdarah adalah dengan melakukan fogging. Aku termasuk orang yang paling tidak suka sekali dengan fogging, karena asapnya sangat mengganggu pernapasan dan udaranya juga jadi sepeti tercemar karena baunya yang sangat menusuk hidung.


Memang fogging dilakukan sebagai salah satu cara yang digunakan untuk memberantas nyamuk penyebab demam berdarah. Padahal tidak semua nyamuk akan mati hanya dengan dilakukannya fogging, justru ada yang bisa menjadi tambah kuat dan sehat sehingga membuat nyamuk lebih kebal.

Seperti yang dikatakan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTZV) dalam acara talkshow mengenai pencegahan DBD, bahwa fogging tidak boleh dilakukan sembarangan. Fogging hanya dapat dilakukan saat kedaan KLB (Kejadian Luar Biasa). Beliau juga mengatakan bahwa fogging akan menimbulkan masalah baru terhadap kesehatan masyarakat. Fogging juga tidak dapat mematikan jentik nyamuk, melainkan hanya dapat mematikan nyamuk dewasa.

Biasanya nyamuk DB juga akan “bekerja” untuk menggigit manusia di waktu pagi dan sore hari, saat itulah virus dengue akan berpindah melalui air liur.

Nyamuk Aedes Aegypti

Di dalam rumah sebenarnya penting sekali untuk ada satu jumantik atau juru pemantau jentik.
Selain dibutuhkannya jumantik kita juga harus mengetahui habitat dari nyamuk Aedes Aegypti. Biasanya nyamuk Aedes Aegypti akan berkembang biak di toilet, vas, pot bunga, tempat sampah dan lain sebagainya yang terdapat genangan air. Terlebih saat musim hujan, perkembang biakkan nyamuk Aedes Aegypti akan semakin banyak, karena saat usim hujan tiba akan banyak tempat yang tergenng air. Kita juga jangan keliru kalau bak mandi dalam kamar mandi kita tidak disukai oleh nyamuk penyebab demam berdarah ini. Justru nyamuk Aedes Aegypti menyukai genangan air bersih.

Oleh karenanya jangan sampai kita tidak melakukan gerakan 3M, yaitu:

1.      Menutup
Menutup segala tempat yang terdapat genangan air, termasuk bak mandi. Jangan biarkan nyamuk-nyamuk berkembang biak disekitar kita.

2.      Menguras
Lakukan pengurasan secara rutin agar nyamuk penyebab demam berdarah tidak bersarang di tempat yang menampung air.

3.      Mendaur Ulang
Yap M yang terakhir adalah mendaur ulang. Mungkin banyak masyarakat lebih familiar mengubur, jika yang dikubur adalah barang plastik, hal tersebut malah membuat kerusakan lingkungan, karena sampah plastik tidak mudah terurai meskipun telah  terkubur berpuluh-puluh tahun, oleh karenanya untuk mencegah demam berdarah sebaiknya kita lakukan daur ulang.

Selain cara 3M untuk mencegah terkenanya virus dengue, kita juga perlu membantu tugas jumantik dalam rumah, salah satunya dengan cara membuat alat perangkap jentik, yaitu lavitrap. Dengan dibuatnya lavitrap, nyamuk akan dengan sendirinya menaruh telurnya ke dalam lavitrap. Dengan cara seperti itu kita dapat dengan mudah mengamati jentik yang ada di dalam rumah kita.

Lavitrap mudah sekali dibuat dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Cukup sediakan botol air mineral 1000ml, lakban hitam, kantong plastik hitam, steples dan gunting. Saat lavitrap sudah jadi, kita bisa letakkan di pojok ruang keluarga. Jangan letakkan lavitrap di dapur yaa, karena dapur memiliki suhu yang lebih panas dan tidak disukai oleh nyamuk

Yuk kita sama-sama lakukan pencegahan demam berdarah dan basmi jentik-jentik yang akan berkembang biak.

You Might Also Like

0 komentar

Facebook Page