Awal tahun 2018 menjadi awal
yang tak ingin lagi ku ulang ditahun yang akan datang. Karena bulan Januari ada
banyak kesedihan yang menumpuk, salah satunya adalah ayahku yang telah
berpulang pada tanggal 02 Januari 2018, setelah melawan sakit komplikasi yang
mungkin salah satu penyebabnya adalah terlalu banyak merokok. Ayahku perokok
berat, yang sudah berkali-kali ku suruh berhenti tetap saja tak
menghiraukannya, walaupun saat merokok tidak di depan ku, tapi tetap saja
kesehatan dirinya terancam perlahan karena tembakau yang setiap hari dinikmati.
Setiap kali aku melihat orang merokok, aku merasa kasihan dengan kesehatan
dirinya, kasihan juga dengan kesehatan orang disekitarnya yang tidak sengaja
menghirup asap rokoknya.
Ya walaupun aku tahu, tidak
mudah untuk seseorang benar-benar berhenti merokok, tapi bukan berarti tidak
bisa.
Hidup sehat adalah hidup
yang menjadi dambaan setiap makhluk, sehingga ada beberapa bagian tubuh yang
harus dijaga kesehatannya, salah satunya adalah jantung.
Jantung menjadi salah satu
organ tubuh yang paling penting dalam tubuh, karena jantung dapat menjadi organ
yang dapat mengindikasi tanda-tanda kesehatan tubuh secara menyeluruh. Oleh
karenanya, penting untuk diketahui menjaga kesehatan jantung, agar dapat
terhindar dari tanda-tanda penyakit jantung dan salah satu penyebab penyakit
jantung itu adalah rokok.
Ada beberapa penyakit
jantung, salah satunya yang paling umum dan paling dikenal oleh masyarakat
adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penyakit Jantung Koroner, menjadi
penyakit tidak menular yang paling mematikan di dunia dan merupakan penyebab kematian
tertinggi kedua setelah stroke. Menurut
data WHO tahun 2015 70% angka kematin di dunia disebabkan oleh penyakit tidak
menular (39,5 juta dari 56,4 kematian). Dari keseluruhan yang disebabkan oleh
penyakit jantung tidak menular, 45% nya disebabkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah, yaitu 17,7 juta dari 39,5 juta kematian.
Penyakit Jantung Koroner
merupakan gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah yang
dikarenakan oleh penyempitan pembuluh darah koroner.
Berdasarkan Riskesdas tahun
2013, menurut rentang usia yang dapat terkena penyakit jantung adalah usia 15 -
>75 tahun dan yang paling tertinggi pada kelompok usia 65 - 74 tahun.berdasarkan jenis kelamin,
perempuan lebih tinggi terkena penyakit jantung dibanding laki-laki. Sedangkan
berdasarkan tempat tinggal, lebih tinggi masyarakat di pedesaan dibanding
masyarakat di perkotaan.
Terdapat beberapa tanda dan
gejala dari PJK, yaitu dengan keluhan rasa tidak nyaman atau nyeri dada
(angina) yang berlangsung selama lebih dari 20 menit saat sedang istirahat atau
saat sedang melakukan aktivitas yang disertai dengan gejala keringat dingin
atau gejala lainnya, seperti lemah, rasa mual dan pusing. Adapun lokasi keluhan
nyeri atau rasa tidak nyaman pada penderita gangguan jantung, yaitu: di
belakang tulang dada, di belakang tulang dada menjalar ke leher, dari dada ke
bahu dan lengan, dari dada menjalar ke rahang, dari dada kiri bawah di ulu hati
(sering ditafsirkan sakit maag) dan di daerah punggung antara kedua belikat.
Faktor risiko penyakit
jantung koroner adalah disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Merokok
menjadi perilaku yang harus ditinggalkan agar terhindar dari PJK, selain itu
juga kurangnya aktivitas fisik, berat badan lebih (obesitas), diet yang tidak
sehat, stress dan konsumsi alcohol berlebih juga menjadi perilaku tidak baik
dan harus diperbaiki. Disiplidemia (lemak tubuh dalam darah di atas nilai
normal), hipertensi dan diabetes mellitus adalah gangguan kesehatan yang juga
dapat menjadi penyebab Penyakit Jantung Koroner.
Pertolongan pertama dapat
kita lakukan, jika kita mendapati penderita serangan jantung adalah dengan:
1. Segera telepon ke layanan
119 atau rumah sakit terdekat untuk minta pertolongan tenaga medis atau
ambulans.
2. Apabila penderita serangan
jantung dalam keadaan sadar, kita dapat membaringkan pasien dengan posisi
setengah duduk.
3. Hindari pasien dari berbagai
aktivitas, seperti banyak bicara, batuk dan mengejan.
4. Jika penderita mengeluh
nyeri yang hebat, dapat dibantu menguranginya dengan pemberian obat-obatan
golongan nitrat (seperti Isosorbid dinitrat, cedocard, nitral atau farsorbid)
diberikan di bawah lidah, dapat diberikan beberapa kali hingga penderita
mendapat pertolongan rumah sakit.
5. Beberapa anjuran bahwa saat
mengeluh serangan jantung harus batuk-batuk adalah mitos yang harus dihindari.
Respon batuk hanya disarankan oleh ahli jantung saat terlihat laju jantung yang
sangat melambat di monitor rekaman jantung, hal ini tidak mungkin dilihat
pasien yang tidak terpasang alat monitor jantung.
Namun,
jika penderita kita temukan dalam keadaan tidak sadarkan diri, maka pertolongan
pertama yang dapat kita berikan adalah dengan segera meminta bantuan dan
lakukanlah pertolongan bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru) dengan
melakukan kompresi dada (kedalaman 5cm) frekuensi 100 kali kompresi per menit
hingga pertolongan datang.
Setiap
ada penyakit, selalu saja ada obatnya, namun sebelum penyakit itu timbul
menyerang pasti ada pencegahan yang dapat dilakukan. Pencegahan penyakit
jantung koroner dapat dilakukan melalui upaya CERDIK, yaitu:
- Cek kesehatan secara rutin
minimal satu tahun sekali (jika masih dalam keadaan sehat dan satu bulan sekali
(jika sudah menderita).
- Enyahkan asap rokok, jika
perokok segera berhenti, jika tidak merokok jangan memulai untuk merokok, dan
terapkan kawasan tanpa rokok.
- Rajin aktivitas fisik dengan
minimal 30 menit/hari selama 5 hari/minggu (150 menit/minggu.
- Diet yang sehat dengan
kalori seimbang, dengan membatasi konsumsi gula (4 sendok makan), garam (1
sendok teh) dan lemak (5 sendok makan minyak) perhari, serta mengkonsumsi buah
dan sayur 5 porsi perhari.
- Istirahat cukup, yaitu tidur
7-8 jam perhari.
- Kelola stress, dengan
seimbangkan antara waktu untuk bekerja, istirahat, olahraga/rekreasi dan
social, beribadah sesuai agama/keyakinan, bersikap terbuka dan berpikiran
positif.
Semoga dapat berkurang angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dengan diperingatinya Hari Jantung Sedunia pada tanggal 29 September 2018. Tema yang diangkat tahun ini adalah "My Heart, Your Heart". Mari jaga kesehatan jantung kita dengan perilaku CERDIK agar mendapatkan tubuh kuat, jantung sehat. Yuk Hidup CERDIK jantung SEHAT.